Search This Blog

Pages

Monday, April 18, 2011

APPENDISITIS atau Usus Buntu

Appendisitis adalah peradangan pada usus buntu atau appendiks yang sering dijumpai timbul setelah obstruksi appendiks oleh tinja atau akibat terpuntirnya appendiks atau pembuluh darahnya. Peradangan menyebabkan appendiks membengkakdan nyeri yang dapat menimbulkan gangren karena suplai darah terganggu. appendiks juga dapat pecah. ( Patofisiologi Corwin : 529 )

faktor pencetus diantaranya hyperplasia jaringan limfe, fekalit, tumor appendik dan cacing askaris yang menyumbat. Ulserasi mukosa merupakan tahap awal dari kebanyakan penyakit ini. Namun ada beberapa faktor yang mempermudahterjadinya radang apendiks menurut Dr. Andri Haryanto diantaranya factor sumbatan, factor bakteri, kecenderungan familiar. (www.emedicine.com, diakses tanggal 6 juni 2010),

Gejala yang khas adalah : demam, nyeri perut kanan bawah, mual, muntah, terdapat defans lokal, nyeri ketika batuk, nyeri ketika diketok, dan yang paling khas adalah leukosit yang meningkat > 10.000

Diagnosis pasti Appendisitis adalah dengan pemeriksaan USG ditemukan adanya inflamasi pada appendiks

Appendisitis tidak boleh diaggap remeh, penanganan yang telat akan membawa ke kematian dikarenakan terjadinya perforasi. Untuk menentukan secepatnya harus diobservasi atau di operasi ditentukan dengan "Kalasaran Skore"
Gejala                                                              SKORE
Mual                                                                7   -10
Muntah                                                            13 -35
Demam                                                            7   -27
Nyeri batuk                                                      15 -20
Nyeri ketok                                                      5   -23
Defans Lokal                                                    10 -13
Leukosit >10.000 / <10.000                             15 -11


>20               = operasi
(-49) -20       = observasi
< (-49)          = tidak di observasi

Jika skore lebih dari 20 pasien harus segera dioperasi

Therapy :
Metronidazole infus/ oral per 8jam sehari
Anti biotik spektrum luas
Sebaiknya tidak memberikan Analgetik, karena akan menyamarkan Gejala

Bila diagnosis sudah pasti, maka terapi yang paling tepat dengan tindakan operatif. Ada dua
teknik operasi yang biasa digunakan :
Operasi terbuka : satu sayatan akan dibuat ( sekitar 5 cm ) dibagian bawah kanan perut. Sayatan
akan lebih besar jika apendisitis sudah mengalami perforasi.
Laparoskopi : sayatan dibuat sekitar dua sampai empat buah. Satu didekat pusar, yang lainnya
diseputar perut. Laparoskopi berbentuk seperti benang halus denagn kamera yang akan dimasukkan
melalui sayatan tersebut. Kamera akan merekam bagian dalam perut kemudian ditampakkan pada
monitor. Gambaran yang dihasilkan akan membantu jalannya operasi dan peralatan yang diperlukan
untuk operasi akan dimasukkan melalui sayatan di tempat lain. Pengangkatan apendiks, pembuluh
darah, dan bagian dari apendiks yang mengarah ke usus besar akan diikat.

No comments:

Post a Comment